Selasa, 20 Maret 2012

pribahasa jawa

"Adigang,adigung,adiguna."
Merasa paling kuat, merasa paling agung, merasa paling penting

"Aja dumeh wong gedhe."
Jangan sombong merasa jadi orang besar

"Aja Gumunan, Aja Getunan, aja Kagetan, aja Aleman"
Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut; Jangan mudah kolokan atau manja.

"Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman"
Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.

"Aja Keminter Mundak Keblinger, aja Cidra Mundak Ciloko"
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka.

"Aja Milik Barang Kang elok, Aja Mangro Mundak Kendo"
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

"Aja nguggu karepe dhewe"
Jangan berbuat sekehendak sendiri.

"Aja nuhoni benere dhewe"
Jangan merasa benar sendiri.

"Aja mburu menange dhewe"
Jangan maunya menang sendiri.

"Ajining diri dumunung ana ing lathi, ajining raga ana ing busana."
Nilai diri terletak di mulut, nilai fisik terletak pada pakaian

"Alon-alon waton kelakon."
Pelan-pelan saja asal berhasil

"Anak polah bapa kepradah."
Tingkah polah anak, orang tua ikut menanggung akibatnya

"Ana catur mungkur."
Ada adu mulut/ pertentangan selalu dihindari

"Ancik-ancik pucuking eri"
Bertumpu pada ujung duri (keadaan yang sangat gawat)

"Assu gedhe menang kerahe."
Pangkat tinggi, pasti lebih menang dalam berperkara

"Assu rebutan balung."
Berdebat hal yang sepele tak ada yang mau mengalah

"Assu belang kalung wang"
Anjing belang berkalung uang (secara sosial tidak berpangkat tinggi namun memiliki kekayaan yang berlimpah

"Adigang Adidung Adiguno Adiwacara."
Menyombongkan apa pun yang dimilikinya

"Aja Nggege Mangsa"
Jangan mempercepat waktu (jangan memaksakan diri dalam memperoleh hasil sebelum waktunya)

"Alihan gung"
Lagaknya kaya orang gedean, bodoh merasa pintar.

"Amemayu hayuning buwana"
Mempercantik kecantikan dunia (hendaknya setiap orang bertindak baik, tidak merusak baik lahir maupun batin)

"Adoh tanpa wangenan cedhak datan senggolan"
Jauh tanpa ukuran dekat tidak senggolan (jauh di mata dekat di hati)

"Arep jamure emoh watange"
Mau enaknya tidak mau susahnya
"Becik ketitik ala ketara."
Berbuat baik maupun buruk akhirnya akan terlihat juga

"Bibit, bebet, bobot."
Keturunan/Genetas, lingkungan, ilmu/SDM

"Bathok bolu isi madu"
Orang yang tampak sederhana tapi memiliki ilmu mendalam dan budi pekerti yang luhur

"Byung-byung tawon kambu"
Orang yang suka berkumpul-kumpul tanpa ada keperluan

"Crah agawe bubrah"
Bercerai kita runtuh

"Cecak nguntal cagak"
Keinginan yang tidak seimbang dengan kemampuan

"Cincing-cincing mekso klebus"
Maunya irit tapi malah boros

"Ciri wanci lelai ginawa mati"
Kebiasaan buruk yang susah diubah

"Criwis cawis"
Orang yang mengkritik harus menyediakan solusi
"Diwehi ati ngrogoh rempela"
Diberi kebaikan, menuntut pemberian lebih

"Dhemit ora ndulit, setan ora doyan"
Lepas dari mara bahaya

"Dhuwur wekasane, endhek wiwitane"
Akhirnya mulia, yang semula sederhana

"Dhandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dhandhang"
Yang jahat dibilang baik, yang baik dikatakan jahat.

"Diobong gak kobong, disiram gak teles"
Sakti, ditekan, dihina, disia siakan tetapi tetap sukses

"Dijupuk iwake aja nganti buthek banyune"
hendaknya keputusan/kebijakan yang diambil jangan sampai menimbulkan korban atau masalah baru

"Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan"
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

"Desa mawa cara negara mawa tata"
Setiap tempat memiliki aturan dan adat istiadat masing-masing

"Dhadhap ketuwuhan cangkring"
Sekumpulan orang baik yang disusupi orang yang buruk sifatnya

"Durung cundhuk, acandhak"
Orang yang memberi komentar tanpa mengetahui duduk masalah yang sebenarnya

Emban cindhe emban siladan"
Orang yang pilih kasih dalam memberi

"Esok dhele sore tempe"
Orang yang tak punya pendirian

"Embat-embat celarat"
Bekerja dengan cermat dan hati-hati
"Gupak Pulut ora mangan nangkane."
Capek pekerjaan nggak dapet hasilnya

"Gusti Allah ora sare."
Tuhan tak pernah tidur (Jadi segala perbuatan kita dan semua yang terjadi di dunia ini tak pernah luput dari pengamatan Yang Maha Kuasa)

"Gelem jamure emoh watange"
Orang yang hanya mau enaknya saja"

"Gusti Allahe duit, Nabine jarit"
Tuhannya uang, nabinya kain (orang yang hidupnya hanya memburu harta, kekuasaan dan kepuasan)

"Girilusi jalmo tan keno ing ngino"
Di atas langit ada langit

"Galuga sinalusur sari"
Orang yang baik rupa, tutur kata, dan budi pekertinya

"Gendhon rukon"
Bekerja sama untuk meraih keuntungan bersama

"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani."
Didepan menjadi contoh, ditengah membimbing, dibelakang mendukung

"Iso nembang, ra iso nyuling, Iso nyawang ra iso nyanding."
Hanya bisa mengagumi seseorang tapi tidak bisa bersama

"Iro yudho wicaksono"
Satria yang berani berperang membela kebenaran dengan didasari kebijaksanaan

"Ilang jarake, kari jaile"
Hilang sudah sifat baik, yang ada hanya iri dan dengki.

"Ilang-ilangan endhok siji"
Sangat pasrah (misal: kepasrahan orang tua atas perilaku anaknya yang sudah kelewat batas)

"Idu didilat maneh"
Mengingkari apa yang sudah diucapkan
"Jamur ing mangsa katiga."
Jamur di musim kering (mustahil)

"Jer basuki mawa beya."
Untuk mendapatkan sesuatu butuh biaya (pengorbanan)

"Jalma angkara mati murka"
Orang yang celaka karena perbuatan jahatnya sendiri

"Jarit luwas ing sampiran"
Orang yang berpendidikan tetapi tidak berguna karena tidak mau berkiprah di masyarakat
"Kakehan gludhug, kurang udan"
Banyak bicara tanpa kenyataan - talk more do less.

"Kaya kodhok ketutupan bathok"
Orang yang wawasannya sempit dan cenderung sombong

"Kacang mangsa ninggal lanjaran"
Watak dan tingkah laku anak biasanya mirip dengan tingkah laku orangtua.

Kalah wirang menang ora kondang
Kalah sengsara, menang juga tak jadi tersohor (berseteru yang tak ada gunanya)

"Kebo kabotan sungu."
Orang yang beban hidupnya berat

"Kebo nusu gudel."
Orang tua yang nurut anaknya

"Kegedhen empyak kurang cagak"
Banyak pengeluaran kurang penghasilan

"Keplok ora tombok"
Orang yang mencela orang lain dan tidak membantu

"Krido lumahing asto."
Mengemis

"Kutuk marani sunduk."
Ikan gabus datangi tusuk (Mendekati mara bahaya)

"Kaya banyu karo lenga."
Bagai air dengan minyak (Tidak pernah rukun)

"Kegedhen endhas kurang uteg"
Kebesaran kepala, otaknya kurang

"Kemladheyan ngajak sempal"
Benalu mengajak patah (orang yang menumpang itu justru menimbulkan gangguan, kerugian)

"Kesrimpet bebed, kesandhung gelung"
Seorang lelaki yang telah beristri jatuh cinta kepada wanita lain

"Kulak warta adol prungon"
Orang yang suka menyebar gosip

"Kriwikan dadi grojogan"
Hal sepele menjadi masalah besar


L (Click to Hide)
"Lebak ilining banyu"
Orang kecil dan lemah selalu menjadi sasaran kesalahan

"Lambe satumang kari semerang"
Memberi nasihat tapi tidak pernah dihiraukan


M (Click to Hide)
"Manunggaling kawula gusti."
Rakyat dan penguasa bersatu

"Mikul dhuwur, mendhem jero."
Menjunjung tinggi kebaikan orang, memendam keburukannya

"Mangan ora mangan ngumpul."
Makan gak makan kumpul (Tetap bersatu dalam keadaan apapun)

"Mati siji mati kabeh."
Mati satu mati semua (kebersamaan yang utama)

"Mimi lan mintuno."
Sepasang kekasih yang saling mencintai

"Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dhur angkoro"
Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

"Madep rai mungkur mburi"
Di depan hormat, tapi dibelakang mencela

"Milih milih tebu oleh boleng"
Terlalu banyak pertimbangan akhirnya malah dapat keburukan

"Merak kecancang"
Bergaya anggun bak burung merak.

"Menang meneng nggembol kreneng"
Kelihatannya diam namun pikirannya telah memiliki maksud tertentu (biasanya buruk)

"Malang kadhak"
Berjalan gaya kesana kemari seperti itik.

"Mendem drajad, pangkat lan semat"
Orang yang mabuk kekuasaan, kedudukan, pangkat dan kekayaan materi.

"Micakake wong melek"
Orang yang tidak malu atas perbuatannya yang tidak baik, dia anggap semua orang itu buta, tidak tahu akan perbuatannya yang tercela seperti menggerogoti uang negara, memeras dsb.

"Matang tuna numbak luput"
Orang yang selalu gagal

"Mbrojol saselaning garu"
Selamat dari keadaan buruk berkat kecerdikan